Subscribe:

Menu

Monday, May 11, 2015

0
            Peternakan merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh peternak sebagai usaha sampingan maupun usaha pokok. Umumnya peternakan rakyat masih skala kecil sehingga keuntungan yang di dapat tidak bisa maksimal. seperti halnya peternakan sapi potng dengan untung yag lumayan menggiurkan
 Dimana keadaan masyarakat disana bisa dibilang bergantung pada industri ini serta didukungnya daerah yang beriklim dingin yang notabennya cocok untuk memelihara hewan ternak seperti sapi  potong. hijauan sangat berlimpah apalagi dengan limbah pertanian seperti jerami padi yang tersedia 

http://api.ning.com/files/V1RVooUw8X*RNNZYGTvew83pbRSH0gK99-TB2F5stv7Ws2pchmM83Q7giFOklEyqF0s3XdQASy6Nw1HA*PkaiqszUvKqeGyx/JualJeramidiJakarta.jpg

Namun mengapa pedapatan para peternak masih tergolong rendah? Salah satu faktor yang mempengaruhi keuntungan dari usaha tersebut adalah masalah pakan yang cukup besar pengaruhnya terhadap berlangsungnya proses peternakan. Diketahui bahwa pakan mempengaruhi 70% dari total biaya produksi sehingga penggunaanya harus efisien supaya biaya produksi dapat ditekan serendah mungkin (Suryahadi 2008). 

             Dalam masalah pemberian pakan kebanyakan peternak rakyat belum mengetahui proporsi yang seimbang dalam pemberian pada ternak akibatnya banyak pakan yang terbuang dan mengurangi nilai ekonomis (Purbowati 2007). Serta pembeian pakan berupa hijauan dan knsentrat yang asal-asalan tanpa menggunakan takaran pasti.


Penyuluhan yang disajikan merupakan teknologi yang sederhana. Ide yang digunakan adalah dengan menyusun proporsi pakan yang sedemikian rupa agar pemberian menjadi efisien. Umumnya weighted method mirip dengan metode trial and error tapi perbedaanya weighted method dengan menggunakan proporsi segar saja sedangkan trial and error dapat digunakan segar ataupun dalam bentuk bahan kering yang dapat dikonversi menjadi bentuk segar kembali (Mahesti 2008). Dipilih metode weighted karena lebih sederhana dan lebih aplikatif. Pakan yang diberikan didasarkan 10% dari bobot badan dalam bentuk segar (Nina, 2009). Missal menyusun ransum 100kg dengan kandungan pk 17%.
Pakan
jumlah
Pk(%)
Pk (kg)
Rumput gajah
60
12
7,2
Gamal
20
34
6,8
Konsentrat
20
16
3,2
Total


17,20
NRC. (2000) Nutrient Requirements of Beef Cattle

                Pada kondisi  lapang umumnya bobot ternak sekitar 300 kg. oleh karena itu perlu dilakukan penyusunan ransum pakan sebanyak 10% dari berat badan (kutip literatur). Jadi pakan  ternak tersebut yang diperlukan adalah 30 kg . Umumnya proporsi  antara hijauan dengan konsentrat adalah 60:40 atau 70:30 (Hendrawan 2010). Pada sapi potong dengan berat 300kg dengan adg 0.9 kg membutuhkan nutrisi : bk 7.4 dan pk 720 gr/ 13%. Maka perlu disusun formulasi :
pakan
jumlah (kg)
bk (%)
bk (kg)
pk (%)
pk (kg)
harga/kg
jumlah harga (Rp)
rumput gajah
25
20
5
12
0.099
750
18750
leguminosa
3.3
25
1.445
32
0.4624
500
1650
konsentrat
1.7
85
1.445
13
0.18785
3000
5100
total
30
130
7.89

0.74925

25500






 
Copyright 2009 PENYULUHAN